1. Pengertian Jarimatika
Septi Peni Wulandari (2008: 2 ) Jarimatika adalah cara berhitung (operasi
kalibagi- tambah-kurang) dengan menggunakan jari-jari tangan. Jarimatika adalah
sebuah cara sederhana dan menyenangkan mengajarkan berhitung dasar kepada
anak-anak menurut kaidah. Sedangkan menurut Dwi Sunar Prasetyono, dkk
(2009: 19) “Jarimatika adalah suatu cara menghitung Matematika dengan menggunakan alat bantu jari”.
Penggunaan alat bantu ini sejalan dengan
penggunaan alat peraga agar konsep abstrak dalam matematika menjadi tampak
kongkrit dengan adanya objek yang nyata. Untuk mempelajari konsep abstrak
dalam matematika anak memerlukan objek atau kejadian konkret atau alat bantu
pembelajaran (alat peraga) yang dapat berfungsi sebagai perantara atau proses
visualisasi konsep. Tanpa menggunakan pendekatan-pendekatan tersebut,
internalisasi konsep abstrak ke dalam pengetahuan kognitif anak akan sulit
ditanamkan (Yumiati & Elang Krisnadi, 2008: 317).
Dari kedua pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa jarimatika adalah
suatu cara berhitung (operasi kali-bagi-tambah-kurang) dengan menggunakan alat
bantu jari-jari tangan. Menurut (Wulandari, 2009) Kelebihan jarimatika sebagai
media pembelajaran di antaranya adalah:
1) Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung.
2) Gerakan jari-jari tangan akan menarik minat anak.
3) Jarimatika relatif tidak memberatkan memori otak saat digunakan.
4) Alat yang digunakan tidak perlu dibeli.
2. Formasi Jarimatika Perkalian
Dalam perkembangan konsep matematika dengan menggunakan
jarimatika, alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah jari tangan yang
dimiliki siswa dan peneliti. Di bawah ini merupakan langkah-langkah
pembelajaran perkalian kelompok dasar (bilangan 6-10):
1) Siswa terlebih dahulu perlu memahami angka atau lambang bilangan.
2) Siswa mengenali konsep operasi perkalian.
3) Siswa sebelumnya diajak bergembira, bisa dengan bernyanyi.
4) Mengenal lambang-lambang yang digunakan di dalam jarimatika.
Perhatikan ilustasi formasi jarimatika berikut:
Gambar Formasi Jarimatika Perkalian 6-10
Sumber: Asri Wijiastuti dan Desiningsih (2013: 3)
3. Tahapan-tahapan mempelajari cara berhitung dengan menggunakan
jarimatika
a) Siswa diajarkan cara-cara menghitung dengan jarimatika dengan ketentuan
sebagai berikut:
Rumus: (T1 + T2) + (B1 x B2)
Keterangan:
T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)
B1 = jari tangan kanan yang dibuka (satuan)
B2 = jari tangan kiri yang dibuka (satuan)
b) Guru dan siswa melakukan operasi perkalian dengan mendemonstrasikan
menggunakan jari tangan.
Gambar 3.Formasi Berhitung Perkalian
Sumber: Asri Wijiastuti dan Desiningsih (2013: 3)
Tangan kanan (7) : kelingking dan jari manis ditutup (dilipat).
Tangan kiri (8) : kelingking, jari manis, dan jari tengah ditutup (dilipat).
7 x 8 dapat diselesaikan sebagai berikut.
Jari yang ditutup bernilai
puluhan, dijumlahkan. Jari yang terbuka bernilai satuan, dikalikan.
Formasi Jarimatikanya adalah sebagai berikut:
7 x 8 = (T1 + T2) + (B1 x B2)
= (20 + 30) + (3 x 2)
= 50 + 6
= 56
c) Ajak siswa terus bergembira, jangan merepotkan anak untuk menghafal
lambang-lambang jarimatika.
d) Melakukan latihan secara rutin dengan demikian anak merasa senang
tanpa ada paksaan untuk menghafal.
bagus dan sangat bermanfaat 👍
BalasHapuswahh bisa saya info kan ke anak saya ya Pak
BalasHapus